Kamis, 05 November 2009

Drama

Hakikat Drama

       Drama adalah karya sastra yang bertujuan menggambarkan kehidupan dengan mengemukakan konflik dan emosi lewat lakuan dan dialog, dan lazimnya dirancang untuk pementasan di panggung.
Drama memiliki karakter khusus, yaitu berdimensi sastra dan berdimensi pertunjukan. Sebagai sebuah genre sastra, drama dibangun oleh unsur-unsur , tokoh, alur, latar, tema, amanat, serta dialog. Sebagai sebuah pertunjukan, drama dibentuk oleh unsur seni pertunjukan, yaitu naskah, pementasan, dan penonton.
        Dialog merupakan sarana primer drama. Dilihat dari sisi pengarang, dialog merupakan sarana untuk menyampaikan informasi, fakta, dan ide-ide utama. Dialog juga berfungsi untuk memberikan kejelasan watak dan perasaan tokoh. Di sisi lain, dialog juga dapat menciptakan serta melukiskan suasana.
Hakikat drama adalah konflik. Konflik merupakan penggerak cerita. Adanya konflik menyebabkan munculnya dramatic action. Konflik di dalam drama dapat bersifat internal (konflik seseorang dengan dirinyan sendiri), dan konflik eksternal (konflik tokoh dengan sesuatu di luar dirinya, baik dengan tokoh lain maupun dengan lingkungannnya).


Unsur-unsur Drama

Sebagai dimensi sastra, unsur drama meliputi tokoh dan penokohan, alur, latar, tema (premise), amanat, serta dialog.

a. Tokoh
Tokoh adalah individu rekaan yang mengambil bagian dan mengalami peristiwa dalam drama. Di dalam drama terdapat beberapa tokoh:
  • Tokoh Mayor (penting) dan Tokoh Minor (tokoh yang tidak penting)
  • Tokoh Protagonis, yaitu tokoh yang pertama-tama berprakarsa dan berperan sebagai penggerak cerita. Ia yang pertama-tama menghadapi masalah dan terlibat dalam kesukaran-kesukaran. Biasanya kepada tokoh inilah pembaca berempati.
  • Tokoh Antagonis, yaitu tokoh yang berperan sebagai penghalang bagi tokoh protagonis.
  • Tokoh Tritagonis, yaitu tokoh yang berperan menjadi penengah tokoh protagonis dan antagonis.
  • Ada pula tokoh yang secara tidak langsung terlibat dalam konflik tetapi kehadirannya diperlukan untuk membantu menyelesaikan cerita, yang disebut peran pembantu. Contoh peran pembantu adalah tokoh kepercayaan (confidant) yang menjadi kepercayaan tokoh protagonis atau antagonis.

b. Alur
      Alur adalah rangkaian peristiwa yang disusun berdasarkan hukum sebab-akibat. Menurut Aristoteles (384-322 SM), berdasarkan telaahnya terhadap kaarya-karya Sophocles (495-406 SM), secara struktural lakon/cerita drama terdiri atas lima bagian yaitu:

  • Eksposisi (pembukaan), yaitu bagian cerita yang berisi keterangan mengenai berbagai hal yang diperlukan untuk memahami peristiwa-persitiwa berikutnya. Keterangan tersebut dapat mengenai tokoh cerita, masalah yang timbul, latar, dan sebagainya.
  • Komplikasi (penggawatan), adalah bagian yang merupakan lanjutan dan peningkatan dari eksposisi. Di dalam bagian ini salah seorang tokoh mulai mengambil prakarsa untuk mencapai tujuan tertentu. Akan tetapi hasil dari prakarsa itu tidak pasti. Pada bagian ini terjadi konflik. Konflik tokoh protagonis dengan antagonis merupakan dasar cerita drama. Konflik itu berkembang terus dan semakin memuncak. Oleh karena itu bagian ini disebut juga dengan penanjakan rissing action.
  • Klimaks (puncak), adalah bagian cerita yang menempatkan tokoh protagonis dan antagonis untuk melakukan perhitungan terakhir yang menentukan. Di sinilah ketegangan mencapai puncaknya dan di sini pula nasib para tokohnya ditentukan.
  • Konklusi (penyelesaian), adalah bagian cerita tempat pengarang mengakhiri lakon. Pada bagian ini nasib para tokoh sudah pasti dan semua konflik sudah teratasi.

c. Latar
       Latar adalah segala petunjuk atau keterangan mengenai waktu, tempat, dan suasana terjadinya persitiwa di dalam drama. Petunjuk itu dapat diperoleh melalui petunjuk pengarang, gambaran tokoh, tingkah laku tokoh, dan dialog antartokoh.

d. Tema (premise)
        Tema adalah inti permasalahan yang hendak dikemukakan oleh pengarang. Oleh sebab itu, tema merupakan simpulan dari berbagai peristiwa yang terkait dengan penokohan dan latar. Dalam sebuah drama, terdapat banyak peristiwa yang masing-masing mengemban permasalahan, tetapi hanya ada sebuah tema sebagai intisari dari permasalahan-permasalahan tersebut.
       Amanat adalah opini, kecenderungan, atau visi pengarang terhadap tema yang dikemukakan. Amanat dapat pula dimaknai sebagai pesan yang hendak disampaikan pengarang melalui karya drama yang bersangkutan. Amanat dalam drama mungkin lebih dari satu asal semuanya terkait dengan tema. Amanat merupakan kristalisasi dari berbagai peristiwa, perilaku tokoh, dan latar drama.

e. Bahasa/Dialog
       Penggunaan bahasa dalam drama terilhat dari dialog. Bahasa dalam dialog dapat mencerminkan karakter tokoh, suasana, dan latar cerita. Oleh karena itu, jika seorang tokoh berada pada situasi, emosi, dan peran yang berbeda, penggunaan bahasanya pun berbeda.

Unsur Pementasan Drama
Sebagai pertunjukan, unsur-unsur utama drama adalah sebagai berikut:
  • Naskah Drama (skenario)
  • Aktor/aktris: pemeran dalam pementasan drama
  • Awak pementasan di balik pertunjukan (sutradara, assisten sutradara, penata setting, penata musik, penata kostum dan rias dll)
  • Panggung/pentas
  • Penonton

Anatomi Naskah Drama
Naskah drama biasanya terdiri atas
  • Babak, yaitu bagian dari naskah drama yang merangkum semua peristiwa yang terjadi di suatu tempat pada urutan waktu tertentu.
  • Adegan, yaitu bagian dari babak yang batas-batasnya ditentukan oleh datang atau perginya pemain ke/dari pentas.
  • Petunjuk pengarang, ialah bagian dari naskah drama yang memberikan penjelasan kepada pembaca atau awak pementasan (sutradara, pemain, penata artistik dll.) mengenai keadaan, suasana, peristiwa, atau perbuatan dan sifat tokoh. Petunjuk pengarang biasanya ditulis dalam tanda baca kurung.
  • Prolog, adalah pengantar naskah yang dapat berisi keterangan atau pendapat pengarang tentangcerita yang akan disajikan.
  • Epilog, adalah penutup naskah drama yang biasanya berisi simpulan pengarang mengenai cerita kadang-kadang disertai pula nasihat atau pesan, ada pula yang disertai ucapan terima kasih kepada penonton yang dengan sabar telah menyaksikan pementasan.
  • Solilokui, adalah bagian naskah drama yang berisi ungkapan pikiran dan perasaan tokoh kepada diri sendiri, baik pada saat ada tokoh lain maupun terutama ketika tokoh itu sedang sendiri.
  • Aside, adalah bagian naskah drama yang berisi ucapan seorang tokoh yang ditujukan kepada penonton dengan pengertian bahwa tokoh lain yang ada di pentas tidak turut mendengar.


Unsur-unsur Artistik Pementasan Drama
  • Setting (tata panggung), disesuaikan dengan tuntutan naskah
  • Lighting (tata cahaya), penggunaan lampu (pencahayaan) disesuaikan dengan adegan, suasana, dan latar cerita. Hal yang perlu diperhatikan adalah arah cahaya, warna, dan intensitas (kekuatan cahaya).
  • Musik. Musik dalam drama berperan mendukung dan menegaskan isi cerita dan adegan. Tidak harus setiap adegan disertai dengan adanya alunan musik, kecuali drama itu berbentuk drama musikal.
  • Busana. Busana (kostum) dalam drama disesuaikan dengan tuntutan cerita.
  • Tata rias. Tata rias (make up) wajah haruslah mendukung dan menguatkan karakter tokoh yang diperankan. Make up tidak bertujuan untuk membuat aktor/aktris menjadi lebih ganteng atau cantik, tetapi lebih menekankan pada penegasan karakter tokoh. Make up semacam ini dikenal dengan istilah make up karakter.

2 komentar: